Di antara bagian dari jihad adalah adanya sekelompok orang yang tidak ikut ke medan jihad melainkan berjihad melalui tafaqquh fid-din; mengkhususkan diri dalam memperdalam ilmu agama. Tugas kelompok ini tidak sebatas berhenti di tafaqquh fid-din saja, tetapi juga harus berlanjut pada indzar; memberi peringatan agar umat manusia senantiasa ada dalam kewaspadaan. Indzar dalam konteks dewasa ini adalah kritik. QS. at-Taubah [9] : 122 sudah menegaskan demikian.
Ayat ini hakikatnya adalah bimbingan kepada umat Islam agar tidak mengulangi kegagalan orang-orang alim di kalangan Yahudi dan Kristen yang malah ikut terbawa sistem bobrok masyarakatnya. Itu karena mereka tidak jaga jarak dari umatnya dengan tetap fokus dalam pendalaman keilmuan mereka, melainkan malah ikut terlibat dunia politik praktis dan kegiatan ekonomi untuk memperkaya diri. Akibatnya nahyi munkar di tengah-tengah bangsa Yahudi dan Kristen menjadi mandeg dan hancurlah adab mereka jadinya (QS. al-Ma`idah [5] : 53, 79-80, at-Taubah [9] : 34).
Dalam konteks politik, maka tidak boleh semua orang pintar melibatkan diri dalam dunia politik praktis menjadi pengurus partai atau menjabat jabatan politik tertentu. Harus ada ilmuwan-ilmuwan yang fokus pada pengkajian ilmu seputar politik dan kenegaraan agar mereka tetap bisa berpikir jernih berdasarkan ilmu dalam menilai tata kelola politik pemerintahan. Jika ada yang menyimpang jangan segan untuk mengkritiknya. Jika ada teriakan-teriakan mengapa tidak membentuk partai politik saja, jangan terpancing kemudian membuat partai politik. Jika itu yang ditempuh maka berarti akan hilang tafaqquh fid-din-nya dan akan hilang pula fungsi indzar-nya yang berdasar pada tafaqquh.
Dalam diskursus keilmuan agama pun demikian, tidak boleh semua orang terlibat begitu saja ke masing-masing kelompok agama lalu membela sekuat tenaga keunikan kelompoknya dan seringkali merasa bahwa dirinya saja yang paling benar. Harus ada sekelompok orang yang fokus pada tafaqquh lalu kemudian kritik kepada setiap penyimpangan yang dilegalkan oleh masing-masing kelompoknya.
Itu semua harus dilakukan agar umat Islam senantiasa yahdzarun; waspada terhadap segala sesuatu yang diperingatkan.